Jumat, 16 Maret 2012

jaket kulit

Jaket kulit merupakan salah satu produk andalan industri kerajinan kulit di sentra industri kulit Sukaregang, Garut, Jawa Barat. Produk jaket kulit itu kini tidak hanya banyak diminati para pembeli dari dalam negeri tetapi juga para pembeli dari mancanegara seperti dari negara-negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Amerika. Para pembeli dari dalam dan luar negeri itu sangat antusias untuk membeli produk jaket kulit Garut karena tertarik oleh kualitasnya yang cukup baik, namun harganya sangat kompetitif.
Industri kerajinan kulit, terutama industri jaket kulitnya, bagi masyarakat kota Garut, khususnya di Kecamatan Sukaregang, sudah begitu populer dan memasyarakat. Industri tersebut bagaikan sudah menjadi darah daging masyarakat karena saking banyaknya anggota masyarakat yang menjadikan industri tersebut sebagai tumpuan kehidupan. Industri jaket kulit di wilayah Garut umumnya merupakan industri rumahan (home industry) dengan kemampuan produksi rata-rata 2.000 pieces jaket kulit per bulan. Biasanya untuk memproduksi satu buah jaket kulit diperlukan bahan baku kulit samakan bermutu tinggi sebanyak 30 kaki persegi. Potensi pasar dalam negeri sendiri sebetulnya sangat besar, namun selama ini masih banyak pesanan yang belum cocok betul dari segi harga. Beberapa pesanan justru datang melalui pihak ketiga yang dari segi bisnis sebetulnya kurang menguntungkan bagi perajin. Sebab, dapat membuat margin keuntungan bagi perajin menjadi sangat tipis. “Seharusnya pembeli langsung yang berhubungan dengan produsen, jangan melalui pihak ketiga. Karena membuat harga jadi kurang kompetitif,” kata Dani Ramdani, adik dari pemilik industri rumahan jaket kulit Broock Leather di Sukaregang, Garut.
Dari dalam negeri sendiri pesanan pembuatan jaket kulit datang dari berbagai instansi pemerintah dan kalangan perusahaan seperti TNI-AD, Kepolisian, industri sepeda motor seperti Yamaha dan Honda, PT Freeport dan lain-lain. Sedangkan pesanan pembuatan jaket kulit dari luar negeri antara lain datang dari Jepang dan Malaysia. Namun demikian, Dani mengakui potensi pasar jaket kulit di dalam negeri yang sampai saat ini belum tergarap secara optimal adalah para pengendara sepeda motor. Padahal para pengendara sepeda motor di tanah air sangat banyak dan masih banyak diantara mereka yang belum memiliki jaket kulit. Selain memproduksi jaket kulit sebagai produk utama, tambah Dani, Broock Leather juga memproduksi barang kerajinan kulit lainnya sebagai pendukung seperti sandal kulit tradisional, sarung HP, ikat pinggang, dompet, sarung tangan kulit, gantungan kunci dan lain-lain. Menurut dani, pesanan pembuatan jaket kulit yang diterima kalangan pengusaha industri jaket kulit di Garut dewasa ini cukup banyak. Namun kebanyakan order yang dapat dikerjakan oleh Broock Leather dan industri rumahan lain umumnya order dalam jumlah relatif kecil, yaitu sampai 300 pieces. Hal itu terjadi karena kebanyakan industri rumahan masih menghadapi kendala modal dan tenaga kerja yang masih sangat terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isilah Komentar dengan sopan